Sabtu, 14 Maret 2015

Puisi untuk sepi.

Dikala nyanyian murahan mengetuk hatimu,

Entah apa yang dikatakan oleh sastrawan bahkan seniman ketika kata cinta sudah tidak memandang bulu, anak seusia sekolah dasarpun sekarang bisa menyimpulkan cinta dari pola fikirnya sendiri.

atau bahkan ketika ketika kesunyian menghampirimu ? apakah umur menjadi sebuah patokan untuk segalanya ? bahkan senimanpun mungkin merasa kesepian ?

Rinduku berubah lara
untung ia akhirnya sirna
dihabiskan api membara
kala senja menghidupi lara

Ketika api itu hilang
kenangan itu tetap saja membayang
tersembab menangis di teduhnya dahan

Dan saat semua telah mati
tersisa kau yang terdiam meratapi.
haha!
mampus kau di koyak-koyak sepi


aqu

Teh hangat lampau.

Malam hari ketika teh hangat ini sudah tidak lagi hangat,


Tidak semua orang dengan senangnya mengenang kenangan dengan begitu tenangnya, ada yang sampai ingin terus berada dan hidup di dalamnya, mungkinkah aku hidup dalam bayang atau mimpi ?

Malam tadi memang aku sengaja, menyisipkan waktu di balik doa untuk mengenang apa yang sudah ku lewati selama ini, dan itu tertuju padamu, laras. apa yang sedang kau lakukan disana ? masihkah kau menghitung banyaknya bintang ketika kau menuju tidurmu ?

Aku mengenal sosok laras sebagai satu fase di atas sahabat, karena kami mempunyai kesukaan dan hobi yang sama tentang bacaan kami, sehingga pada suatu waktu kami pernah menikmati teh hangat bersama lalu membicarakan soal kenapa teh ini terbuat dari daun yang sudah di peras habis lalu menjadi senikmat ini, apakah kita juga perlu di peras habis sehingga bisa di nikamti begitu nyata ?

hahaha ada ada saja kamu ben, menurutku semua ini bergantung bagaimana peracik teh ini membuatnya, bundaku kan memang pembuat teh yang handal.

jawabanya serta tawanya yang membuatku lebih betah berada di rumahnya sore ini, senja ini hampir sempurna dengan perbincangan yang di selingi oleh tawanya, entah kenapa aku sangat memperhatikan saat dia tertawa lalu tersenyum. sore itu ada yang lain selepas tawanya seperti tidak lepas, ada yang mengganjal, biasanya dia akan cerita sebelum aku bertanya, bahkan menceritakan apapun yang sedang ia fikirkan, terkesan bawel tetapi senyum itu membuatku menjadi penikmat serta pendengar yang baik baginya.

ada yang pengen kamu ceritain ras ?. dia hanya menggeleng dengan tatapan kosong, dan akupun menyimpulkan bahwa ini masalah yang belum ia mau ceritakan kepadaku, maka gegaslah aku pamit untuk pulang karena tidak ingin mengganggunya.


setibanya di rumah aku memang sengaja tidak ingin memberinya kabar sebelum dia mau menceritakanya kepadaku dan aku memutuskan untuk istirahat lebih awal karena esok aku harus berangkat lebih awal karena harus membereskan meja di kantor baruku.


Ben, tidak usah mencariku. semoga aku bisa memendam keluh kisahku selanjutnya, karena memang tidak ada yang bisa mendengar sebaik kamu, doakan aku ya.

Pesan singkat dari laras jam 2 pagi itu masih terasa sampai sekarang aku membacanya, aku fikir ia bercanda karena tidak bareng lagi denganku menuju toko buku kesukaanya, lantas akupun mendatangi rumahnya dan memutuskan untuk membatalkan membereskan mejaku.

keluarga mba laras pindah ke singapore mas, ooh ini mas ben ya ? mba laras nitip satu titian buat mas.

begitu kata tetangganya yang membuatku seolah kehilangan nafsu sarapan pagi ini, laras meninggalkan sebuah box berisi racikan teh dari ibunya dan di dalam box tersebut berisi tulisan serta novel.


ini teh sengaja aku minta buat banyak sama bunda, semoga kamu suka ya ben, dan itu novel yang belum kita bahas aku melihat kamu sangat suka yang ini. sampai bertemu ben. terimakasih.

once upon a love novel yang belum tuntas kami bahas menemani hari hariku tanpanya, terasa sunyi memang laras menonaktifkan nomernya, yasudahlah dia juga berpesan tidak mau di cari.

malam ini aku memutuskan membuat tehku sendiri, yang tidak kusadari teh ini tidak lagi sehangat waktu kita berbincang dahulu sembari tertawa.

kau memang benar ras, ibumu meracik anak yang lebih dari sekedarku nikmati, bahkanku kenang. tetapi setiap orang bebas membuat tehnya sendirikan ? begitu juga memilih takdirnya tanpa perlu di peras habis untuk kamu nikmati sendiri.

Ree

Selasa, 10 Maret 2015

Yang telah ku tuntaskan, kenangan.

Sore itu di balik barisan awan, 

Menjelang berakhirnya waktu kunjunganku di kota nan erotis ini, solo penuh kenangan......

uh kenangan ......

Mengingatkanku pada suatu waktu pertemuan terakhirku dengan sosok yang inspiratif yang tidak lain adalah kepala sekolahku waktu semasa SMAku dahulu yang berpindah alih menjadi pembisnis ulung ketika tidak berapa lama aku lulus.  walaupun sewaktu masa sma dulu tidak sedikit aku keluar masuk ruangan beliau.


Pertemuan terakhir kami yaitu sewaktu kami masih terkumpul dalam sekelompok diskusi yang membahas tentang pengalaman serta impian kelompok setiap perjumpaan, dengan kepala sekolahku dulu sebagai mentor wali kami yang juga membahas tentang pentingnya silaturahmi dan keimanan manusia yang berjalan kedepanya. Dan dalam pertemuan itu satu kata yang aku ingat yang di ucapkan beliau  " Saya ada sedikit urusan di luar indonesia, untuk kedepanya kalian mandiri ya "  cetuknya di akhir pertemuan kami sambil meletakan senyum kecilnya memandangku, aku seperti biasa membalas senyum kecilnya dengan anggukan dan senyuman kecil itu. tidak lama kemudian di susul beliau menyalamiku dan berkata " pertemuan yang akan datang kamu cerita soal kenangan ya, yang terkenang olehmu ree " kembali aku mengangguk kecil sembari senyum kecil khas yang dia ajarkan.


Tidak lama baru-baru ini aku menerima kabar dari temanku yang juga sering berdiskusi disana bahwa kepala sekolah Sma kami dahulu sudah tidak ada, begitu bunyi pesan singkat itu, berhubung aku sedang dinas di luar kota sekarang dan tidak pernah hadir berdiskusi kembali, kabar itu mengingatkanku akan bisikan terakhir beliau, entah temanku mengatakan tidak ada dalam konsep tidak beredar lagi mungkin ? atau tidak datang berdiskusi kecil bersama mereka lagi? atau sebagai pembisnis beliau bangkrut mungkin ?


Yang aku tau pasti aku paham betul tugas yang akan kutuntaskan soal bisikan malam itu,


Kenangan akan selalu hidup, dengan atau tanpa raga.



Ree

Sejuta rasa yang di logiakan.

Malam hari ketika rembulan sedang tersenyum, manisnya.


Kali ini soal cinta. Soal sejuta rasa. Begitu bukan kalau pinjam syair lagu tempo dulu yang aku sudah lupa penyanyinya.
Tapi penyanyi itu memang bener sih, apa lagi yang berjuta rasa di banding cinta ? atau mungkin aku yg belum merasakan mungkin ? yah mungkin aja toh aku juga mau merasakan hehe.

Aku teringat salah satu tokoh wayang terkenal itu semar pernah bilang " Perkerjaan yang paling sia sia itu menceramahi orang yang senang jatuh cinta ". lah tokoh wayang nan cinderung gendut tau taunya soal cinta, atau mungkin senar dahulu berkerja sebagai penceramah orang yang sedang jatuh cinta ? sehingga dia memutuskan untuk ambil seni peran drama wayang sebagai tokoh ? entahlah.

Ah semar, aku teringat beberapa waktu yang lalu aku lewat ruang depan ketika tv masih menyala dan aku berniat untuk mematikan tv untuk menghemat listrik di rumah yang harganya terus naik bersama presiden baru itu, niatku terhenti ketika ada sepasang kekasih selebritis sedang melakukan jumpa pers tentang hubungan mereka, yang membuat niatku untuk mematikan tv terhenti adalah fisik dari pasangan kekasih tersebut, Perempuanya fisiknya sangat besar dan cinderung doyan makan sehingga besar sekali perutnya, dan kekasihnya yang mungkin sering nge gym sehingga tegap dan bagus sekali badanya dengan fisik nan gantengnya itu dan belum sampai di situ, yang membuat saya akhirnya duduk di depan tv adalah keduanya mengadakan jumpa pers adalah mereka membicarakan tentang cinta, yang wanita mengaku sangat mencintai prianya dan yang pria mengaku cinta kepada wanitanya, dari sekian banyak kasus untuk mencari populeritas, aku bahkan tidak berfikir mereka mencari populeritas atau tidak, tapi bisa bisanya lho mereka mengatas namakan cinta di atas yang maha cinta ? mungkin mereka benar benar saling mencintai mungkin ? sebagaimana ada 'Beauty and the beast' ? mungkin memang cinta itu ada ketika ada rasa nyaman yg di beli dengan uang ? atau mungkin rasa cintamu itu kamu logika kan ? entahlah semar benar, jangan menasehati orang yg sedang jatuh cinta, karena kamu nda mungkin menghitung atau mungkin mencatat beberapa rasa jatuh cinta itu ? jutaan ? dua jutaan ? ah sudahlah semarpun tidak ambil pusing dari itu.


Bahwasanya kamu tidak perlu repot memikirkan soal cinta, soal cintamu. apa lagi di logikan, kalo kamu pahami soal perasaan jatuh cintamu itu, kamu bukan sedang jatuh cinta.


Ree